KIAT LOMBA GURU
BERPRESTASI
Pada umumnya hanya dengan mempelajari petunjuk teknis Pemilihan
Guru Berprestasi kita sudah mendapatkan gambaran bagaimana cara dan mekanisme
pemilihan guru berprestasi baik di tingkat kecamatan maupun di tingkat
berikutnya. Namun petunjuk teknis tersebut biasanya sampai ke tingkat
kecamatan(guru) satu bulan bahkan kurang sebelum hari “H” pelaksanaan lomba.
Pertanyaannya: mampukah para guru terpilih nanti mempersiapkan segala macam
persyaratan lomba (Portofolio, Penelitian Tindakan Kelas, karya inovatif,
presentasi PTK) dalam waktu kurang dari satu bulan? Berangkat dari pertanyaan
tersebut penulis ingin berbagi pengalaman persiapan apa saja dan bagaimana
kiat-kiatnya agar terpilih menjadi guru berprestasi.Hal-hal yang harus dipersiapkan
lebih awal antara lain :
1). Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Langkah bijak adalah membuat PTK jauh-jauh hari sebelum
pelaksanaan Lomba, atau paling tidak 3 bulan sebelumnya. Hal ini agar PTK yang
Bapak/Ibu Guru buat dapat sempurna dan tidak membuat pusing kepala/jadi
pemikiran kita, karena tidak selesai-selesai juga karena sering diubah-ubah
melulu. Jadi, pembuatan PTK semakin cepat akan semakin baik tentunya. Jangan
lupa PTK yang sudah selesai dibuat disyahkan oleh Kepala Sekolah dan diketahui oleh
Kepala UPT masing-masing. Bagaimana cara pembuatan PTK yang sesuai prosedur,
silakan lihat artikel saya berjudul ”
Rambu-rambu Penulisan PTK”
Masalah yang akan
diangkat dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah materi pembelajaran di kelas
Bapak/Ibu guru yang menemui kendala, tingkat urgensinya tinggi, atau ingin
diketahui tingkat efektifitas suatu metode, model atau media pembelajaran.
Kiat : Agar nilai pembuatan PTK dapat maksimal, Bapak/Ibu guru
sebaiknya mempelajari dahulu cara, metode
dan prosedur pembuatan PTK. Bapak ibu guru bisa juga membeli buku pembuatan PTK di toko,
atau meminjam teman guru/peserta yang pernah maju lomba tapi bukan untuk
meniru/menjiplak, tetapi hanya sekedar melihat kerangka, cara penulisan dan
pemilihan materi saja lalu Bapak/Ibu guru membuat PTK dengan cara dan prosedur yang
hampir sama tetapi dengan materi/metode yang berbeda. Lebih bagus lagi jika
merupakanpenemuan baru, jadi bukan materi yang berkisar itu-itu
saja.
2). Presentasi PTK/Karya Inovatif ( Tes Unjuk
Kerja)
Nah, setelah PTK
selesai Bapak/Ibu Guru calon peserta guru berprestasi segera membuat bahan
presentasi. Biasanya menggunakan Microsoft Powerpoint 2003. Apabila menggunakan
Powerpoint 2007 juga bisa tapi lebih pengalaman saya lebih enjoy/nyaman
pembuatan dan pemakaian powerpoint 2003 karena penggunaan animasinya lengkap
dan lebih mudah dan praktis. Bahan presentasi tidak perlu terlalu panjang dan
mendetail, tetapi secara garis besar saja. Hal ini karena waktu presentasi
biasanya dibatasi hanya sekitar 10 sampai 15 menit saja. Bahan presentasi
ditampilkan yang pokok-pokok saja tetapi sudah bisa menggambarkan isi dari
keseluruhan PTK/Karya inovatif yang Bapak/Ibu guru buat.
Kiat :
a). Langkah awal yang
bijak adalah segera mempelajari bagaimana menggunakan Microsoft Powerpoint
2003. Semakin lama memakai dan berlatih maka akan semakin mahir dan luwes (agar
tidak kaku/canggung). Akan menjadi bahan “guyon” nantinya jika peserta tidak
menguasai penggunaan laptop dan powerpoint.
b). Saat lomba seluruh peserta mempersiapkan seluruh materi
presentasi beserta alat-alatnya secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Hal
ini karena ada penilaian tentang“penggunaan media.”Jadi ketika akan
presentasi peserta wajib merangkai, membuat koneksi Laptop dan LCD proyektor
secara mandiri. Jika peserta gagal membuat koneksi dan LCD proyektor sehingga
tidak bisa menampilkan gambar/display, maka peserta mempresentasikan PTK/Karya
Inovasinya tanpa menggunakan LCD proyektor tetapi dilakukan secara
manual/ceramah biasa. Hal ini tentu saja mengurangi penilaian. Selain justru
mempersulit peserta dalam mempresentasikan. Sudah capek-capek membuat persiapan
matang di rumah akhirnya gagal ditampilkan secara maksimal gara-gara koneksi
laptop dan lcd proyektor terhambat. Sayang kan? Maka di rumah berlatihlah
merangkai koneksi antara laptop dan lcd proyektor terutama hubungan
kabel-kabelnya, jangan sampai salah jalur.
c). Susunan presentasi
yang runtut secara garis besar adalah :
·
Pendahuluan/latar
belakang pemilihan judul.
·
Landasan
Teori/pengajuan hipotesis.
·
Metodologi Penelitian.
·
Hasil Penelitian dan
pembahasan.
·
Penutup/kesimpulan.
d). Buatlah materi
presentasi yang sudah jadi dalam bentuk CD. Namun jika tidak memungkinkan bisa
disimpan di laptop Bapak/Ibu Guru. Namun Jangan lupa membuat salinan/copyannya
ke flashdisc. Hal ini untuk menjaga kemungkinan rusak/corrupt bahan presentasi
karena salah pengoperasian atau karena virus computer.
e). Karena PTK yang
dibuat benar-benar asli hasil pemikiran Bapak/Ibu Guru, maka usahakan saat
presentasi sebisa mungkin menjawab pertanyaan dewan juri secara cepat, tepat
dan proporsional sesuai dengan isi PTK. Jawaban yang ragu-ragu akan menimbulkan
berbagai pertanyaan susulan dan ketidakpercayaan dewan yuri.
f). Karena waktunya
terbatas, maka usahakan menggunakan bahasa yang efektif, singkat namun padat.
Usahakan hindari pengulangan dan kata-kata yang tidak perlu.
3). Portofolio
Pembuatan portofolio
pemilihan guru berprestasi seperti pembuatan portofolio sertifikasi. Boleh
tidak sama, tetapi secara garis besar memang hampir sama. Prosedur dan cara
pembuatan portofolio biasanya terlampir dalam juknis pemilihan guru
berprestasi. Jika tidak ada Bapak/Ibu Guru bisa pinjam berkas/arsip portofolio
teman guru yang sudah sertifikasi. Tinggal isinya disesuaikan dengan
kondisi/data Bapak/Ibu Guru sendiri. Pembuatan portofolio usahakan dibuat
sendiri agar datanya lebih akurat.
Kiat :
a). Agar nilai
portofolio bisa maksimal, usahakan semua SK, ijazah, sertifikat, piagam dan
tanda penghargaan semuanya sejak menjadi guru dapat tercantum di dalam
portofolio.
b). Agar tidak
didiskualifikasi, jangan pernah mencoba menggunakan piagam atau sertifikat
palsu. Biarlah sertifikat apa adanya seperti sekarang ini saja. Itu sudah lebih
dari cukup.
4). Tes tertulis
Tes tertulis
dilaksanakan untuk penilaian unsur kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian
dan kompetensi profesional. Dilaksanakan secara terpisah/sendiri-sendiri.
Bentuk soal terdiri atas : Pilihan ganda (a,b,c,d dan e), jawaban singkan dan
uraian/essay.
Kiat :
a). Agar nilai kompetensi pedagogik bisa maksimal, maka
Bapak/Ibu Guru wajib menguasai semua unsur-unsur kompetensi pedagogik (
lihat artikel saya: menjadi
guru berprestasi).
b). Tes kompetensi
pedagogik dapat pula berupa soal uraian/essay. Soalnya paling cuma 10 butir,
namun jawabannya bisa sampai 2 halaman folio bolak-balik. Agar memudahkan juri
dalam menilai, usahakan tulisan rapi dan jelas terbaca.
c). Tes kompetensi
Kepribadian berupa soal pilihan ganda (pilihan a,b,c,d dan e) sejumlah 150
butir soal dikerjakan dalam waktu 60 menit. Jika waktu habis, petugas akan
mengambil lembar jawaban peserta walaupun soal belum dikerjakan semua, tanpa
pandang bulu. Untuk itu usahakan menjawab dengan cepat dan akurat. Hindari
mengulangi membaca soal karena akan buang-buang waktu saja. Hindari bertanya
pada peserta lain. Selain gengsi juga karena waktu akan terbuang percuma, rugi
kan?
d). Tes Profesional
dapat berupa tes number, atau tes numeric tergantung panitia. Bisa juga tes
skolastic, psikotes, menggambar dan sebagainya. Maaf penulis tidak dapat
menyebutkan lebih rinci lagi karena terikat kode etik (rahasia).
5). Karya Tulis
Karya tulis di sini
adalah hasil karya tulis dalam bentuk artikel pendidikan yang dimuat di media
cetak/majalah baik berskala regional maupun nasional. Misalnya membuat artikel
pendidikan di majalah “Derap Guru, koran Suara Merdeka, Wawasan” dan
sebagainya.
Kiat :
a). Agar nilainya bisa
maksimal usahakan Bapak/Ibu Guru membuat artikel pendidikan di berbagai media
cetak dan tidak hanya sekali. Usahakan pula menulis di media cetak yang sudah
mempunyai ISSN. Jika kesulitan maka Bapak/Ibu Guru bisa berlatih menulis dengan
membuat blog lewat internet (seperti saya…hehehe).
b). Jangan lupa
Majalah yang memuat hasil karya tulis Bapak/Ibu guru difotocopy dan disahkan
Kepala Sekolah. Cukup artikelnya saja.
6). Tes Wawancara
Tes wawancara meliputi
kompetensi sosial, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi
profesional. Soal setiap juri berbeda-beda tergantung kebutuhan, pada umumnya
hanya 2 sampai 3 soal. Juri mempunyai kewenangan seluas-luasnya untuk
mengembangkan pertanyaan dan tidak dapat diganggu gugat.
Kiat :
a). Agar nilai
wawancara dapat maksimal usahakan dapat menjawab semua pertanyaan juri dengan
kalimat efektif secara tepat akurat dan logis. Jawaban yang terlalu panjang dan
bertele-tele pada umumnya kurang disukai dan kadang malah menyulitkan diri
sendiri.
b). Usahakan jawaban
dalam wawancara apa adanya dan pencerminan hati dari Pemikiran murni Bapak/Ibu
guru. Seandainya melatih siswa dan meraih juara, maka dewan juri tidak
segan-segan menyuruh mendemonstrasikan kemampuan Bapak/Ibu guru dalam melatih
siswa tersebut. Jika dirasa kurang pas, maka bisa diartikan Bapak/Ibu guru
melakukan rekayasa dan manipulasi. Sebaiknya hindari itu. Guru berprestasi
tidak diukur dari intelektualnya saja, namun sikap dan kepribadian yang santun,
jujur dan berbudipekerti luhurlah yang menjadi acuannya.
7). Persiapan Alat
Pada saat hari “H”
pemilihan guru berprestasi kelengkapan alat sangat membantu kinerja peserta
guru berprestasi. Perlengkapan yang kurang akan mempengaruhi cara kerja, waktu
dan tenaga. Sehingga pemanfaatan waktu menjadi kurang efektif dan efisien.
Perlengkapan apa sajakah yang harus dipersiapkan?
a). Laptop dan flashdisc (penyimpan data)
Dalam pemilihan guru
berprestasi pengadaan laptop mutlak diperlukan. Panitia biasanya hanya
menyediakan lcd proyektor, peserta membawa laptop sendiri-sendiri. Flashdisc
merupakan media penyimpanan data sebagai cadangan dan trafel data. Ukuran 1
Gygabyte sudah mencukupi.
Kiat :
Jika memungkinkan
Bapak/Ibu guru bisa meminjam laptop ke teman/kenalan. Tetapi jika kesulitan
maka membeli sendiri merupakan suatu tindakan profesional. Laptop secon/bekas
pun bolehlah yang penting masih normal. Jika kesulitan memilih laptop karena
belum berpengalam maka ajaklah orang/teman yang sudah berpengalaman.
b). Jangan lupa
membawa alat tulis menulis seperti ballpoint, pensil, penggaris, busur,
penghapus/tipe ex, dan sebagainya. Usahakan jangan sampai meminjam peserta lain
pada saat tes karena akan mengganggu kinerja dan konsentrasi diri sendiri dan
peserta lain
Posting Komentar